![]() |
Dato MZA (berbaju batik hijau) bersama para TKI di wilayah Perak, Malaysia |
PERAK, MALAYSIA (wartamerdeka.info) - Setelah resmi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) masuk dalam Daftar Calon Tetap (DCT) DPR RI Nomor Urut 4 Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta 2 (Luar Negeri, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan), Dato M Zainul Arifin mendapat sambutan hangat dari para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Tadi malam (21/9/2018), Caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang akan disapa Dato MZA ini bahkan langsung mendapat ucapan selamat dari para TKI ketika dia mengunjungi wilayah Kongsi Konterek Pembangunan TKI di Tanjung Malim, Perak, Malaysia.
Para TKI "menahan" Dato MZA sampai larut malam. Mereka pada kesempatan itu juga menyampaikan "uneg-uneg" mengenai nasib mereka selama kerja di Malaysia menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Kebetulan kehadiran Dari MZA ke wilayah itu memang untuk meyerap aspirasi dan curhatan para TKI.
Dato MZA pada kesempatan itu juga memberikan konseling hukum bersama Kantor hukum MZA &Patners mengenai hak-hak dan kewajiban PMI di Malaysia.
Banyak curhatan dan keluhan yang mereka sampaikan, terutama terkait rasa aman, kenyamanan dan ketenangan bekerja di Malaysia. Karena saat ini kerajaan Malaysia sedang menjalankan program 3+0 yaitu program penangkapan warga asing tanpa izin tinggal yang resmi di Malaysia.
"Yang sebenarnha mereka tidak mau menjadi PATI di Malaysia tetapi keadaan yang memaksa sehingga menjadi Status WNI PATI," ujar Dato MZA.
Banyak faktor yang menyebabkan mereka menjadi WNI PATI, di antaranya soal tingginya biaya pengurusan legalitas.
Di samping itu juga bayak agensi yabg bermain. "Mereka, PMI, sangat berharap pemerintah melalui Bapak Duta Besar Rusdi Kirana untuk melakukan diplomasi kepada kerajaan Malaysia guna mencari solusi yang terbaik bagi WNI PATI di Malaysia," ungkap Dato MZA kepada wartamerdeka.info, tadi pagi.
Sebab, menurutnya, penangkapan bukanlah solusi untuk meyelesaikan masalah. Karena kedua negara saling ketergantungan.
"Maka isu WNI Pati menjadi isu yang penting uintuk diperjuangkan sehingga PMI menjadi pekerja yang Legal khususnya di Malaysia. Ini merupakan perjuangan kita bersama untuk mensejahterakan PMI di luar negeri karena kontribusi mereka sangat besar untuk negara Indonesia," pungkasnya. (Aris)
Tags
Ragam